semilir angin di pagi hari
mengantarkanku menatap indahnya sang mentari
sambil terus melangkah ku mencoba tuk sedikit berlari
mengejar mimpi yang tak kunjung ku dapati
peluh keringat terkadang tak aku hiraukan
pekikan suara kenalpot seolah terasingkan
panasnya kota surabaya kadang terabaikan
ku mencoba tuk tetap menapakkan kaki....menyusuri impian
impian yang selama ini bukan merupakan aku
bukan merupakan keinginanku
bukan merupakan harapanku
bukan merupakan hasratku....
tapi impian orang tuaku....
huufffff.....nafas yang begitu dalam aku lepaskan
mengingat betapa hinanya aku
betapa piciknya aku
betapa egoisnya aku...
aku yang selalu melawan mereka
aku yang selalu menghujat mereka
mereka yang bahkan hingga darahnya dipertaruhkan untuk senyumku...
bapak....ibu....maafkanlah aku......
semoga suatu saat aku bisa membuatmu tersenyum bangga padaku.....
mengantarkanku menatap indahnya sang mentari
sambil terus melangkah ku mencoba tuk sedikit berlari
mengejar mimpi yang tak kunjung ku dapati
peluh keringat terkadang tak aku hiraukan
pekikan suara kenalpot seolah terasingkan
panasnya kota surabaya kadang terabaikan
ku mencoba tuk tetap menapakkan kaki....menyusuri impian
impian yang selama ini bukan merupakan aku
bukan merupakan keinginanku
bukan merupakan harapanku
bukan merupakan hasratku....
tapi impian orang tuaku....
huufffff.....nafas yang begitu dalam aku lepaskan
mengingat betapa hinanya aku
betapa piciknya aku
betapa egoisnya aku...
aku yang selalu melawan mereka
aku yang selalu menghujat mereka
mereka yang bahkan hingga darahnya dipertaruhkan untuk senyumku...
bapak....ibu....maafkanlah aku......
semoga suatu saat aku bisa membuatmu tersenyum bangga padaku.....
0 komentar:
Post a Comment